Movie

Squid Game : Simbolisme dan Kritik Sosial yang Mencengangkan

Squid Game, acara televisi paling populer di Netflix, adalah karya kesenian yang disoroti di seluruh dunia. Di novel ini, yang pertama kali nampak pada 2021, mengumpulkan jutaan pemirsa ke seluruh negeri. Dengan sebuah novel yang mengerikan dan cerita seperti ini, acara ini membawa topik-case terjemahan, juga memperlihatkan para pemain yang sedang diambil.

Latar Belakang Cerita Squid Game

sejarah squid game

Kisah ini melibatkan sekelompok orang yang harus bersatu ketika mereka berjuang melalui kesulitan finansial yang merupakan individu. Mereka kemudian secara tidak resmi menerima undangan pemimpin cerdas untuk bermain anak-anak buatan menggunakan duit hometogel sungguhan, meskipun pada akhir minggu acara tersebut, pemenang diberikan hadiah jutaan dolar. Hanya ada satu pengecualian dan satu-satu; bahwa permainan ini bukan anak-anak buatan, kalah berarti menemui kematian instan, dan semua orang hadir pergi mempertaruhkan hidup mereka pada permainan anak-anak itu. Tepat sebagai yang diharapkan, itu hanya akan berubah menjadi kacau dan cerai selama permainan.ModelAdmin.

Permainan Pertama: Lampu Merah, Lampu Hijau

Permainan perdana yang siap dihadapi oleh para peserta adalah Lampu Merah, Lampu hijau. Tanpa tidak hanya seorang pun dari para peserta yang pernah bergerak tanpa diawasi oleh boneka raksasa. Dengan demikian, mereka tentu saja mencoba mencapai finish tanpa terlihat. Kemudian, sebuah tembakan langsung ditembak mati diarahkan ke mereka yang tertangkap. Permainan ini tepat saat berlangsung pertama kalinya menunjukkan bahwa ini akan menjadi satu pergolakan intens, tidak ramah yang akan diajarkan dalam seri.

Karakter Utama dan Motivasi Mereka

Miho Tsushima menyatakan bahwa “penawaran baik dalam konteks yang sulit, jumlah klasik ‘sepertinya’ dengan pemikiran asosiatif, mungkin sedikit berlebihan, dan karakter sangat berbeda, seseorang akan menjadi lebih sukses.” Dalam konteks serial, mereka menjadi Gi-hun, seorang ayah miskin yang terus-menerus memperjuangkan kemauannya, sang pria lulusan universitas yang sudah sangat terlilit dengan utang, dan Sae-byeok, pembelot yang lari dari Korea Utara. Uang hadiah motivasi mereka membuktikan bahwa seseorang dapat dengan mudah berkhianat dan bahkan merasakan rasa bersalah.

Simbolisme dan Kritik Sosial  Pada Squid game

Squid Game bukanlah hanya hiburan aksi dan thriller. Show ini memenuhi elemen simbolisme yang kuat dan kritik sosial. Game anak-anak yang digunakan dalam acara ini untuk mengekspos betapa tidak adilnya dunia bagi mereka bagian bawah. Kritik terhadap kapitalisme dan diferensiasi ekonomi adalah ide utama di sepanjang semua poin, yang menunjukkan bagaimana masyarakat memaksa individu melakukan tindakan-tindakan tanpa batas untuk bertahan.

Perubahan Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok peserta berubah drastis selama permainan. Aliansi tercipta dan dihancurkan, kepercayaan antar peserta sangat langka. Itu adalah permainan dari strategi dan kekuatan mental, jika itu adalah menyusun tarik tambang atau permainan yang rusak kaca, hanya yang sekuat itu mental akan bertahan. Tebal ketegangan antara peserta, dan sifat manusia yang lebih gelap mulai muncul.

Permainan Terakhir dan Penutup

Game terakhir, disebut “Squid Game,” adalah konfrontasi langsung antara dua peserta terakhir. Dalam permainan ini, mereka menggunakan kecerdikan dan kekuatan fisik mereka untuk mendapatkan hadiah akhir. Pemenang, yang akhirnya mendapatkan hadiah uang tunai, menghadapi realitas pahit dari sekiranya. Penonton diminta untuk merenungkan tentangbi ajaran yang mendalam tentang moralitas dan kehidupan manusia.

Dampak dan Popularitas Global

Popularitas Global

Dengan demikian, Squid Game merupakan fenomena global yang berhasil menjadi kesusastraan populer. Selain itu, bukan hanya menjadi populer di Korea Selatan, namun berhasil menggaet perhatian di dunia. Tema-tema serius dalam episode menjadi topik yang sering dibicarakan, sementara beberapa orang bahkan mencoba untuk mengulang permainan episode ini dengan pengalaman mematikan. Terlebih lagi, popularitas Squid Game memunculkan banyak pembicaraan tentang masalah budaya seperti ketidaksetaraan sosial dan kapitalisme di platform media sosial lainnya.

Adaptasi dan Inspirasi

Kepopuleran “Squid Game” menginspirasi berbagai adaptasi dan parodi di berbagai media. Dari video game hingga pertunjukan teater, serial ini meninggalkan jejak yang signifikan dalam budaya pop. Banyak kreator konten di platform seperti YouTube dan TikTok membuat versi mereka sendiri dari permainan dalam serial ini, menambah lapisan baru pada fenomena ini.

Pelajaran yang diambil dari Squid Game

“Squid Game” adalah lebih dari sekadar serial televisi yang penuh aksi dan ketegangan. Ini adalah refleksi dari realitas keras dunia modern, di mana ketidaksetaraan dan perjuangan hidup menjadi pusat perhatian. Melalui karakter-karakternya yang kuat dan alur ceritanya yang memikat, “Squid Game” berhasil menggugah emosi penonton dan mengajak mereka untuk merenungkan nilai-nilai moral dalam masyarakat kita.

Karakter Pendukung yang Berkesan

Selain karakter utama, “Squid Game” juga menampilkan sejumlah karakter pendukung yang tak kalah menarik. Ali, seorang pekerja migran yang baik hati namun naif, memenangkan hati banyak penonton dengan kebaikannya. Demikian juga dengan Deok-su, seorang gangster yang kejam, menunjukkan sisi gelap dan brutal dari permainan ini. Karakter pendukung ini menambah kedalaman cerita dan memperkaya dinamika yang terjadi di antara para peserta.

Aspek Visual dan Sinematografi

Three people treated during filming of real-life 'Squid Game,' but Netflix denies any 'serious injury' | CNN

Salah satu aspek yang paling menonjol dari “Squid Game” adalah visual dan sinematografinya yang mencolok. Penggunaan warna-warna cerah pada set permainan yang kontras dengan tema gelap dan brutal menciptakan efek visual yang menakjubkan. Setiap permainan didesain dengan detail yang luar biasa, mulai dari boneka raksasa di permainan “Lampu Merah, Lampu Hijau” hingga jembatan kaca di permainan akhir. Sinematografi ini berhasil menonjolkan ketegangan dan kengerian yang dirasakan oleh para peserta.

Musik dan Soundtrack

Musik dan soundtrack dalam “Squid Game” juga memainkan peran penting dalam menciptakan suasana. Melodi yang digunakan sering kali menggambarkan keceriaan masa kecil yang ironis dengan kekejaman permainan. Musik latar yang menegangkan meningkatkan rasa cemas penonton saat menyaksikan setiap adegan. Pilihan musik yang tepat ini membuat pengalaman menonton “Squid Game” menjadi lebih mendalam dan emosional.

Penerimaan Kritikus dan Penghargaan

“Squid Game” mendapat sambutan hangat dari kritikus dan penonton. Serial ini dipuji karena alur ceritanya yang orisinal, karakter-karakternya yang kuat, dan kritik sosialnya yang tajam. Berbagai penghargaan telah diraih oleh “Squid Game,” termasuk beberapa penghargaan internasional yang bergengsi. Pencapaian ini menunjukkan bahwa “Squid Game” tidak hanya diterima secara komersial tetapi juga diakui sebagai karya berkualitas tinggi.

Pengaruh Budaya dan Sosial

Dampak “Squid Game” melampaui layar kaca. Serial ini telah mempengaruhi budaya populer secara signifikan, memunculkan berbagai tren fesyen, meme internet, dan diskusi sosial. Kostum peserta dengan pakaian hijau dan penjaga dengan pakaian merah menjadi ikon yang dikenali secara global. Selain itu, tema-tema yang diangkat dalam “Squid Game” mendorong diskusi tentang masalah sosial yang mendesak, seperti kemiskinan dan ketidakadilan, di forum-forum publik dan akademis.

Peran Media Sosial dalam Popularitas

Media sosial memainkan peran besar dalam kesuksesan “Squid Game.” Platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok dipenuhi dengan diskusi, teori, dan konten terkait serial ini. Penggemar dari seluruh dunia berbagi pandangan mereka, membuat parodi, dan bahkan menciptakan tantangan berbasis permainan dalam serial. Viralitas di media sosial ini membantu “Squid Game” mencapai audiens yang lebih luas dan memperkuat posisin

Baca juga artikel menarik lainna tentang Moraine Lake: Nature’s Masterpiece in the Canadian Rockies disni

Author