Health

Liver Akut: Penyakit yang Datang Mendadak dan Bisa Mengancam Nyawa

Saya ingat betul, pertama kali mendengar kata “liver akut” itu bukan dari dokter, tapi dari tetangga yang tiba-tiba harus dirawat di rumah sakit. Dia masih muda, sehat kelihatannya, tapi dalam seminggu saja kondisinya drop. Jujur waktu itu saya pikir, liver akut itu penyakit yang cuma kena orang yang sering minum alkohol berlebihan. Ternyata saya salah besar.

Setelah ngobrol sama dokter Health, baru paham kalau liver akut itu adalah kondisi ketika fungsi hati tiba-tiba menurun drastis, biasanya dalam hitungan hari atau minggu, padahal sebelumnya sehat. Jadi bukan penyakit yang muncul pelan-pelan kayak sirosis, tapi bisa langsung bikin kondisi kritis.

Dan ini yang bikin ngeri—kalau telat ditangani, bisa berujung gagal hati bahkan meninggal.

Mengapa Seseorang Bisa Terkena Liver Akut

7 Jenis Penyakit Liver yang Perlu Diwaspadai | tempo.co

Jangan kira liver akut cuma soal gaya hidup “nakal”. Banyak faktor yang bisa bikin kita kena. Dari yang saya pelajari dan denger dari dokter waktu nemenin tetangga di rumah sakit, penyebabnya bisa Alodokter:

  • Infeksi virus seperti hepatitis A, B, atau E.

  • Keracunan obat atau jamur – ini yang banyak orang nggak sadar. Paracetamol berlebihan misalnya, bisa jadi racun buat hati.

  • Gangguan sistem imun – kadang tubuh kita malah nyerang hati sendiri.

  • Gangguan metabolik bawaan – meskipun jarang, ada orang yang memang lahir dengan kelainan fungsi hati.

Waktu itu, kasus tetangga saya ternyata gara-gara kombinasi infeksi hepatitis B dan konsumsi obat herbal yang nggak jelas kandungannya. Katanya sih “buat stamina”, tapi ternyata justru memperparah kerusakan hati.

Gejala Awal Liver Akut yang Sering Diabaikan

Yang bikin liver akut tricky itu gejalanya awalnya mirip masuk angin atau sakit ringan. Waktu saya tanya ke tetangga saya, dia bilang awalnya cuma merasa:

  • Mual dan muntah tanpa sebab jelas.

  • Lemas banget meskipun sudah cukup tidur.

  • Mata dan kulit mulai menguning (jaundice).

  • Perut terasa penuh atau nyeri di bagian kanan atas.

  • Kadang bingung atau sulit konsentrasi (ini tanda hati sudah mulai kesulitan menyaring racun).

Masalahnya, banyak orang termasuk saya waktu itu, sering cuek. “Ah, paling kecapekan.” Padahal, kalau sudah ada tanda kuning di mata, itu alarm keras dari tubuh.

Kenapa Liver Akut Sangat Ditakuti

Kalau boleh jujur, alasan saya jadi lebih waspada sama penyakit ini karena efeknya yang cepat banget. Bayangin aja, orang bisa sehat minggu lalu, terus seminggu kemudian sudah masuk ICU.

Ada beberapa alasan kenapa liver akut ini menakutkan:

  1. Progresnya cepat – bisa hitungan hari.

  2. Risiko komplikasi tinggi – mulai dari pembengkakan otak, gagal ginjal, sampai infeksi parah.

  3. Perlu penanganan intensif – sering kali pasien butuh transplantasi hati kalau kerusakan sudah terlalu parah.

  4. Bisa menyerang siapa saja – nggak peduli usia, gaya hidup, atau kondisi ekonomi.

Waktu itu saya sempat lihat langsung di rumah sakit, pasien sebelah tempat tidur tetangga saya bahkan masih remaja. Katanya gara-gara keracunan jamur liar yang dimasak di perkemahan.

Perawatan Medis untuk Liver Akut

Kalau sudah masuk tahap liver akut, jangan harap bisa sembuh total cuma pakai obat herbal atau ramuan rumahan. Harus ke rumah sakit secepatnya.

Biasanya dokter akan melakukan:

  • Rawat inap di ICU untuk memantau fungsi hati.

  • Pemberian obat penawar (misalnya N-acetylcysteine untuk keracunan paracetamol).

  • Terapi cairan dan nutrisi untuk menjaga tubuh tetap stabil.

  • Pengobatan infeksi jika penyebabnya virus.

  • Transplantasi hati kalau kerusakan sudah terlalu parah dan hati nggak bisa pulih.

Pengalaman lihat tetangga saya itu bikin saya sadar, yang namanya liver akut bukan cuma “penyakit hati biasa”. Penanganannya harus cepat, dan jangan coba-coba menunda ke dokter.

Pelajaran yang Saya Ambil

Tanda-tanda Kerusakan Fungsi Liver, Perlu Segera Periksa ke RS

Dari pengalaman itu, ada beberapa hal yang sekarang saya pegang teguh:

  1. Jangan sembarangan minum obat – apalagi dalam dosis tinggi atau tanpa resep.

  2. Waspadai obat herbal yang tidak jelas kandungan dan izin BPOM-nya.

  3. Cek kesehatan hati secara rutin kalau punya riwayat hepatitis atau penyakit hati di keluarga.

  4. Kalau mata mulai menguning, langsung periksa – jangan ditunda.

Dan yang paling penting, jaga pola makan dan gaya hidup. Hati kita itu mesin utama tubuh, kalau dia rusak, hampir semua sistem akan terganggu.

Pencegahan Liver Akut: Dari Kebiasaan Sehari-Hari

Kalau sudah pernah lihat orang kena liver akut, rasanya kita jadi paranoid dikit. Tapi ya, paranoia yang sehat. Karena jujur saja, mencegah jauh lebih gampang (dan murah) daripada mengobati.

Beberapa kebiasaan kecil yang sekarang saya biasakan:

  • Cuci tangan sebelum makan – sepele, tapi banyak virus hepatitis yang menular lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi.

  • Selalu cek tanggal kedaluwarsa makanan dan obat – saya pernah hampir minum obat batuk yang udah expired setahun. Untung keburu sadar.

  • Hindari minum alkohol berlebihan – walaupun saya bukan peminum, saya pernah lihat teman yang minum rutin tiap minggu dan akhirnya fungsi hatinya drop.

  • Jangan coba-coba makan jamur liar – serius, ini bukan bahan eksperimen buat camping. Satu gigitan jamur beracun bisa langsung bikin hati rusak parah.

  • Vaksinasi hepatitis – saya sendiri sudah vaksin hepatitis B, dan rencananya mau vaksin hepatitis A juga.

Kadang orang suka bilang, “Ah, ribet amat, bro.” Tapi begitu lihat biaya transplantasi hati yang bisa ratusan juta, langsung deh semua kebiasaan ini terasa masuk akal.

Makanan yang Baik untuk Kesehatan Hati

Saya nggak mau sok jadi ahli gizi, tapi ada beberapa makanan yang memang sering disebut dokter sebagai “ramah untuk hati”. Dan kebetulan, saya suka sebagian besar makanan ini:

  1. Sayuran hijau – bayam, kangkung, brokoli. Katanya banyak mengandung klorofil dan antioksidan.

  2. Buah-buahan segar – terutama pepaya, alpukat, dan jeruk.

  3. Teh hijau – ini favorit saya, apalagi kalau diminum sore-sore.

  4. Kacang-kacangan – almond dan kacang mete, asalkan nggak digoreng minyak berlebihan.

  5. Ikan berlemak sehat – seperti salmon atau sarden yang kaya omega-3.

Sebaliknya, saya mulai membatasi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula berlebih, dan minuman bersoda. Awalnya susah, tapi setelah lihat sendiri orang kena liver akut, motivasinya langsung naik.

Pemulihan Setelah Terkena Liver Akut

Kalau ada yang pernah kena liver akut dan berhasil sembuh, perjalanannya nggak selesai di rumah sakit. Justru setelah keluar, proses recovery itu yang paling menantang.

Dari cerita tetangga saya, setelah pulang dari rumah sakit, dia harus:

  • Kontrol rutin setiap 1-2 minggu di awal, lalu per bulan.

  • Minum obat yang diresepkan tanpa bolong.

  • Pantang alkohol dan makanan tinggi lemak setidaknya selama setahun penuh.

  • Istirahat cukup dan hindari begadang berlebihan.

  • Olahraga ringan seperti jalan pagi untuk bantu metabolisme tubuh.

Proses ini nggak cuma menguji fisik, tapi mental juga. Kadang dia bilang, rasanya pengen nyerah, apalagi kalau dietnya terasa membosankan. Tapi waktu ingat hampir kehilangan nyawa, langsung semangat lagi.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Sleep Apnea: Gangguan Tidur yang Harus Diwaspadai disini

Author